Karangan Bunga Sebagai Simbol Perasaan hingga Spiritual dari Masa ke Masa

karangan bunga happy wedding semarang

Karangan bunga sebagai sebuah simbol sudah dikenal masyarakat sejak jaman dahulu kala. Mulai dari untuk mengungkapkan perasaan hingga penggunaannya dalam urusan spiritual. Hingga saat ini pun karangan bunga masih dan bahkan semakin banyak digunakan orang untuk mengungkapkan perasaan, entah bahagia maupun sedih. Sedangkan rangkaian bunga nan indah serta harus banyak kita jumpai dalam prosesi spiritual, misalnya di gereja, pura, ataupun di pemakaman.

Nah tahukah kamu, bagaimana kisah karangan bunga dari masa-ke masa yang digunakan orang sebagai simbol perasaan serta spiritual? berikut ini ada artikel menarik tentang semua itu yang saya kutip dari Detik.

Baca juga: Wisma Florist - Toko Bunga di Semarang yang Melayani Pemesanan Secara Online

Karangan Bunga dari Masa ke masa


Karangan bunga ucapan happy wedding biasanya terlihat saat ada upacara pernikahan, ulang tahun, peresmian suatu tempat, ungkapan duka cita dan lainnya. Ada ungkapan yang ingin disampaikan dari 'bahasa' bunga dalam karangan tersebut.

Karangan bunga masuk dalam bagian seni merangkai bunga yang disusun dalam berbagai bentuk kreatif. Rangkaian bunga menjadi simbolisme tertentu, bergantung pada pemilihan jenis bunga. Dalam budaya di beberapa negara Asia dan Timur Tengah, menganggap bunga tertentu sebagai hal suci dan berhubungan dengan spiritual.Sementara di era Victoria, bunga memiliki arti khusus. Seperti bunga chamomile sebagai ungkapan 'kesabaran' dari kekasih pada pasangannya.

Bukti Rangkaian bunga di masa Mesir Kuno

Dari sejumlah informasi yang dihimpun detikcom, seni untuk merangkai bunga berasal dari Mesir sejak 2500 tahun sebelum masehi. Dari artefak yang ditemukan oleh arkeolog, terlihat karangan bunga dalam vas. Rangkaian dekorasi dengan bunga juga terlihat dari relief pada mumi. Bunga-bunga tersebut sebagai simbol relijius sekaligus kesucian.

kerajaan mesir kuno menggunakan karangan bunga

Seni karangan bunga kemudian terus berkembang hingga ke Yunani Kuno dan Kerajaan Romawi. Mereka begitu tertarik pada karangan bunga dan memakai jenis bunga terbaik. Bagi orang-orang Yunani, karangan bunga merupakan simbol bagi kekuasaan, kesetiaan, dedikasi dan kehormatan. Sedangkan orang Romawi menganggap karangan bunga sebagai lambang kemenangan militer dan menghormati kemenangan komandan yang baru saja perang.

karangan bunga sebagai simbol

Bentuk dari karangan bunga pada masa itu memengaruhi bentuk yang ada saat ini. Bentuk lain dari karangan bunga di masa Romawi yang terkenal yakni digunakan pada kepala.

penggunaan karangan bunga di masa lampau

Berkembangnya zaman turut mempengaruhi bentuk dari karangan bunga. Pada masa Renaissance (tahun 1400 hingga 1600), desain karangan bunga turut menandai mulainya era kemajuan di eropa. Gaya karangan bunga era Renaissance dipengaruhi gaya klasik Yunani, Romawi dan Bizantium. Pada masa ini, orang-orang di Eropa begitu menikmati rangkaian dengan banyak bunga. Mereka banyak menggunakan karangan bunga di gereja-gereja. Bunga yang paling banyak digunakan yakni mawar dan lily.

rangkaian bunga untuk upacara di gereja

Kemudian pada abad ke-18, di Belanda, rangkaian bunga digunakan untuk menghiasi rumah-rumah para pejabat dan keluarga kaya. Kebiasaan ini juga turut menyebar di Inggris. Jenis rangkaian bunga yang populer saat itu yaitu "Tussie-Mussie atau Posy". Rangkaian bunga tussie-mussie adalah buket bunga melingkar yang membawa makna simbolis berdasarkan bahasa bunga. Bunga yang diberikan akan mewakili perasaan tertentu.

Memasuki era moderen pada abad ke-20, karangan bunga semakin bervariasi bentuk dan jenisnya. Mulai dari bouquet, standing flower hingga karangan bunga yang dibentuk menggunakan papan. Seperti yang terlihat di Balai Kota DKI Jakarta waktu belakangan.

karangan bunga di balai kota jakarta

Ada hampir 1.000 lebih karangan bunga ucapan yang membanjiri Balai Kota. Karangan bunga datang dari warga yang ditujukan khusus untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Tulisan pada karangan tersebut beragam dan rata-rata bernada 'baper' (bawa perasaan), meminjam istilah kekinian yang digunakan anak-anak muda saat ini.

karangan bunga untuk pemimpin

Sebagian besar warga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Ahok-Djarot yang telah bekerja untuk membenahi Jakarta. Sebagian lagi merasa 'kehilangan' sebab duo petahana itu bakal berakhir masa jabatannya pada Oktober 2017 mendatang. Digantikan oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pemimpin baru di DKI Jakarta.

Bagi Anda yang ingin pesan serta mengirimkan karangan bunga online di Semarang bisa menghubungi Wisma Florist. Ada berbagai model serta jenis karangan bunga duka cita, karangan bunga happy wedding, karangan bunga selamat & sukses, dan masih banyak lagi lainnya.

Komentar :

Posting Komentar